Kesan Ikut Dare To Be A Leader (DTL) and Debate
Peserta DTL VI 2011 |
Suatu kebanggaan yang luar biasa, saya sebagai mahasiswa Kependidikan Islam
(KI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkesempatan mendapatkan beasiswa dari
Djarum Beasiswa Plus yang dinaungi oleh CSR Djarum. Di antara satu kebanggaan
dari banyak kebanggaan lain adalah ketika saya mendapatkan pelatihan Dare To Be
A Leader (DTL) and Debate batch VI. Yang berlangsung dari tanggal 11 sampai 14
Mei 2011 di Hotel Melia Purosani Yogyakarta.
Pelatihan ini bagian dari serangkaian kegiatan yang diperuntukkan khusus
bagi para Beswan Djarum (nama panggilan bagi penerima Djarum Beasiswa Plus). Beswan
Djarum dilatih kemampuan soft skill-nya di bidang kepemimpinan. Bagaimana
menjadi pemimpin yang aktif, kreatif dan mampu bekerjasama dengan bawahannya. Selama
empat hari pelatihan, selain pemberian materi dalam bentuk ranah kognitif, para
Beswan Djarum juga disajikan materi dalam bentuk praktis. Para trainer
memberikan rangkaian simulasi pemecahan beragam masalah untuk dipecahkan dalam
berkelompok. Di sela-sela padatnya acara, Beswan Djarum juga diberikan
permainan (games) menarik sehingga saya nilai acara ini benar-benar
mempesona dan tidak membosankan.
Sebelum masuk rangkaian pelatihan kepemimpinan, pada malam pertama teman-teman
Beswan Djarum diberikan penjelasan mengenai persiapan mengikuti “Lomba Karya
Tulis (LKT) Beswan Djarum 2011” dengan tema utama Masa Depan Ke-Indonesia-an. Profesor
Budi Winarko selaku pengarah dan sekaligus sebagai dewan juri memberikan
penjelasan panjang lebar tentang apa saja yang perlu dipersiapkan menghadapi
LKT yang akan berlangsung bulan Juni sampai Juli 2011. LKT kali ini akan
memperebutkan uang senilai 30 juta bagi pemenang pertama, 20 juta bagi pemenang
kedua dan 15 juta bagi pemenang ketiga. Kegiatan ini akan menjadi puncak
kegiatan bagi penerima Beasiswa Djarum Plus tahun 2010-2011 (angkatan ke-26).
Pak Marthen Sumual |
Mengasah Kecerdasan dan Kreativitas
Para Beswan Djarum pada hari keempat dilatih kemampuannya mengungkapkan
argumentasi yang dirangkai dalam bentuk lomba debat. Semua peserta yang
berjumlah 56 mahasiswa dibagi ke dalam dua kelompok, ada pro dan kontra. Kebetulan
tema yang diangkat adalah mengenai keberadaan warga negara Indonesia yang
disandera oleh perompak di Somalia. Bagaimana menyikapinya? Pihak pro
mempertahankan urgamentasinya agar pemerintah Indonesia membayar uang tebusan. Kelompok
kontra sebaliknya, tidak sepakat dengan cara menebus untuk membebaskan para
sandera, karena cara seperti ini akan merendahkan martabat Indonesia.
Sejumlah lima puluh enam Beswan Djarum yang ikut pelatihan Dare To Be A
Leader and Debate batch VI, berasal dari kota yang beragam. Ada perwakilan kota
Semarang, Bandung dan Yogyakarta. Dari jumlah Beswan Djarum tersebut, sangat
nampak adanya keragaman latar belakang ilmu pengetahuan yang dimiliki, karena
mereka adalah berasal dari empat belas universitas yang tersebar di kotanya
masing-masing.
Beswan Djogja |
Pelatihan seperti ini tentu sulit didapatkan pada mata perkulian biasa. Makanya,
bagi teman-teman mahasiswa yang beruntung mendapatkan pelatihan ini akan
mendapatkan wawasan yang bagus. Dengan bekal ilmu pengetahuan yang luas, nantinya
diharapkan dapat diterapkan dalam hidupan nyata. Karena masyarakat Indonesia di
masa depan membutuhkan pemimpin yang punya wawasan luas, visioner dan punya integritas.
Pelatihan yang Memukau
Suksesnya pelatihan kepemimpinan ini tentu tidak lepas dari peranan trainer
utama Marthen Sumual beserta teman-temannya dari The Top Concept. Yang sudah
dipercaya selama kurang lebih enam tahun menghandel pelatihan DTL Djarum
Beasiswa Plus. Mereka adalah motivator luar biasa di Indonesia. Kemampuan
mereka telah teruji dengan baik, terbukti selama beberapa tahun, mereka sukses
melakukan pelatihan ini dengan sempurna. Saya bilang sempurna, karena rata-rata
semua peserta yang pernah ikut pelatihan ini mengakui kehebatan pak Marthen. Ia
mampu menyulap acara sangat menarik. Hal unik lain dari pak Marthen adalah
kemampuannya dalam menghafal nama peserta secara keseluruhan dalam waktu
singkat. Momen ini yang selalu saya ingat, karena saya sendiri ingin sekali
dengan cepat menghafal nama-nama ketika mengenal orang baru. Waktu teman Beswan
Djarum bertanya apa rahasia pak Marthen melakukannya, ia bilang “ferfect
practice makes perfect”. Yaitu memberikan kemampuan terbaik untuk menghasilkan
sesuatu yang memuaskan, memfokuskan pikiran kepada lawan bicara dan terus
latihan.
Pemberian Penghargaan Peserta Terbaik |
Di hari terakhir puncak acara ada penghargaan yang diberikan kepada
beberapa orang yang dipilih oleh seluruh peserta lewat voting. Kategori pertama,
The Most Outstanding Speaker dianugerahkan kepada Agustinus Patrick Sephira
Taum mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan Ruth Putryani Saragih mahasiswa
Universitas Padjadjaran. Kedua, The Most Discipline dianugerahkan kepada
Agustian mahasiswa Universitas Padjadjaran dan Shella Rosalina Freshy Caressa
mahasiswa dari Universitas Diponegoro. Ketiga, The Most Favorite yang
dianugerahkan kepada M Nurul Ikhsan Saleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dan Ruth Putryani Saragih mahasiswa Universitas Padjadjaran. Saya
sendiri tidak tahu kenapa teman-teman memilih saya dalam ketegori ketiga, padahal
tidak ada yang menarik, bahkan saya dibilang sang penghibur.
Terakhir. Banyak ilmu pengatahuan dan pelajaran berharga yang saya
dapatkan dari pelatihan ini. Sehingga saya patut berterimakasih kepada semua
trainer yang luar biasa hebat. Begitu juga teman-teman peserta yang ikut serta
dalam pelatihan ini. Saya telah belajar banyak dari kehebatan mereka semua. Mereka
adalah sahabat-sahabat yang luar biasa dan cocok menjadi pemimpin-pemimpin di
masa depan.
Komentar
Barusan saya baca lagi blog Anda, saya sangat bersyukur karena pernah berbagi dengan Beswan yang sangat luar biasa. Thanks to Djarum Foundation
Semoga Nurul dan "anak-anak"ku para Beswan sukses dan selalu diberkati oleh YME dan menjadi berkah bagi sesama, Amin
Jakarta, 28 Agustus 2019
Salam, Marthen