Guru Pelaku Perubahan
Guru
menjadi tulang punggung perubahan dalam pembelajaran di lembaga pendidikan.
Kemana akan dibawa proses pembelajaran tergantung pada profesionalisme guru.
Proses internalisasi ilmu pengetahuan dipengaruhi sejauh mana kemampuan seorang
guru ini menguasai materi dan kemampuan menyampaikan dalam kelas. Mustahil anak
didik bisa menerima pelajaran dengan baik tanpa ada kemampuan mendekati anak
didik dengan baik.
Saat ini, ditengah perubahan zaman dengan kecanggihan teknologi yang
begitu cepat membawa posisi guru tidak lagi sebagai sumber utama pembelajaran.
Anak didik banyak memanfaatkan media lain dalam belajar. Guru dituntut bisa
mengikuti perubahan dan perkembangan pada diri siswa menyesuaikan dengan
berjalannya zaman. Pembaharuan dalam ilmu pengetahuan selalu menuntut keilmuan
yang dimiliki seorang guru. Dia harus selalu tanggap dengan informasi dan
keilmuan mutakhir agar kemudian seorang guru tetap sesuai seiring perubahan itu
sendiri. Begitu guru tidak bisa menyesuaikan diri maka dia akan tergilas dengan
perubahan zaman yang begitu cepat.
Gidden menyebut perubahan zaman ini dengan runway world, dunia yang berlari tunggang langgang.
Seseorang harus berlari begitu cepat untuk megejar zaman ini. Ketika seseorang
menguasai informasi maka dialah yang bisa menguasai dunia, inilah pepatah bijak
yang sering kita dengar. Informasi berlari begitu cepat, seorang guru
sepatutnya juga melihat perubahan ini dengan cepat dan tanggap. Informsi tidak
berjalan statis tapi dinamis. Barang siapa ditengah perubahan zaman belum mampu
beradaptasi maka sudah waktunya bagi dia untuk terseret-seret dibelakang
ditinggal gelombang pembaruan zaman.
Perubahan zama begitu cepat, tapi kenapa para pendidik di negeri kita
ini masih belum beranjak untuk berubah lebih maju. Di banyak sisi para guru di
republik ini masih menemukan titik-titik celah yang patut untuk terus dibenahi
dan di kejar. Di negara-negara maju orang orang sudah melewati masa-masa di
mana para guru dibentuk untuk profesional. Sedangkan di negeri ini membicaraan
untuk menjadikan para guru profesional masih dalam taraf rintisan. Masalah
profesionalisme guru sudah usang diperbincangkan dinegeri negeri orang kenapa
kita masih belum beranjak bangkit. Dimanakah kesalah yang perlu kita benahi?
Tentu ini menjadi tugas berat negeri kita untuk bisa cepat bangkit untuk tidak
dibilang kita lari terbirit-birit dan tunggang langgang. Langkah konkret untuk
keluar dari ini semua perlu dengan cepat direalisasikan dan sangat mendesak.
Ketika negara-negara tetangga beranjak menuju pertumbuhan di segala
sektor. Negeri kita masih baru ingin beranjak dari tidur panjang. Perubahan
zaman telah menggilas negeri kita dengan jalan termorat marit disana sini.
Belum lengkap perbaikan yang satu sudah beranjak pada sektor lain. Dari sinilah
perubahan tidak secara utuh dipergunakan dan dilakukan semaksimal mungkin.
Pendidik Lambat
Pendidik Lambat
Begitu juga pendidik di lembaga persekolah yang memiliki peranan penting
dalam perubah anak didik kita masih sangat lambat. Padahal jika para pendidik masih
belum cepat berbedah bagaimana lagi dengan para siswa tentunya masih juga
menunggu dari perbaikan guru ini. Di bentuknya undang-undang tetang
profesionalisme pada tahun 2006 menjadi tonggak awal dimulainya perubahan ini.
Tentunya kita berharap degan undang-undang ini bukan hanya sebagai pajangan
formalitas tapi butuh komitmen yang tinggi dalam penerapannya.
Memang realitas dilapangan masih para guru tetap masih mempertahankan
metode-metode lama yang saya pikir sadah tidak lagi sesuai dengan zamannya.
Dengan begitu percayanya para guru itu tetap bersikukuh bahwa metode yang
mereka tetapkan adalah sangat baik. Inilah pola pikir yang butuh kita benahi
dalam diri seorang guru. Seharusnya sebagai seorang guru dia tidak ada lelahnya
untuk tetap belajar dan tetap berkomitmen untuk mengembangkan keilmuannya.
Karena para siswa tentunya hidup pada saat ini dan akan menghadapi masa depan
bukan malah di hanya berputar-putar dengan masa lalu.
Masih besarnya guru yang belum bisa dianggap profesional dalam mengajar menunjukkan
bahwa sangatlah penting untuk melakukan pelatihan terhadap guru, atau bagaimana
seorang guru tetap harus bisa berpartisipasi dalam beberapa diklat atau membuat
karya ilmiah untuk tetap menambah wawasan mereka. Tentu kita juga harus
memberikan apresiasi bagi para guru yang memiliki prestasi yang tinggi, karena
dengan demikian para guru yang lain juga akan terus merasa butuh memperbaiki
dirinya dan merasa malu dengan guru-guru yang memiliki prestasi dan semakin
maju.
Butuh Dukungan
Dukungan dari pemerintah dan juga semua kalangan sangat diharapkan dalam
memantau dan menggiring cita-cita perbaikan guru ini. Saya rasa ketika lembaga
pendidikan sudah semakin baik, tentu nantinya kita bisa berharap bahwa para
generasi muda yang terlahir kemudian memiliki ketangguhan baik secara keilmuan
dan integritas yang tinggi. Lembaga pendidikan sebagai tonggak perubahan bagi
kemajuan suatu bangsa. Seperti juga yang terjadi di Jepang ketika banyak orang
meninggal karena bom di Hirosima dan Nagasaki, maka yang pertama kali di
tanyakan oleh kaisar adalah bagaimana keadaan seorang guru. Kaisar ini berpikir
dengan masih bersisanya guru maka nantinya bisa diharapkan akan semakin
memulihkan keadaan dan keterpurukan republiknya.
Terakhir, yang saya harapkan dari program profesionalisme guru ini akan
semakin memperbaiki kualitas guru di republik ini. Dengan lambat laun negara
ini akan bangkit dari keterpurukan di segala sektor, baik ekonomi, hukum,
sosial, politik dan kebudayaan untuk semakin berjaya di tengah kemajuan negara-negara
lain. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki para guru di republik tercinta
ini.
Komentar