Pelajaran Untuk Guru Muda
Judul Buku : The Art of
Teaching
Penulis : Jay Parini
Penerbit : Pustaka Pelajar
Cetakan : Pertama, Oktober 2009
Tebal : vii + 190 halaman
Mengajar bukanlah sebuah kerja sebagaimana layaknya pekerjaan untuk
menghasilkan uang. Seorang guru dibebani tugas untuk membangun siswa kepada
alam realitas, memberikan pengantar yang ketat bagi sebuah disiplin tertentu, dan
menciptakan kesadaran tentang tanggung jawab mereka sebagai warga negara yang
dilatih dalam seni berpikir kritis. Tentu saja, banyak anak muda di dunia ini
yang belum pernah diasuh dengan cara yang demikian, bahkan mungkin termasuk
mereka yang tergolong cerdas sekalipun.
Pendidikan tidaklah sepantasnya selalu mengajarkan mengenai masa lalu, akan
tetapi sebanyak mengenai masa depan. Mengenai hal ini, Paulo Freire, seorang
teoritisi pendidikan, pernah mengingatkan bahwa “Berpikir sejarah sebagai
kemungkinan adalah mengakui pendidikan sebagai kemungkinan.” Artinya, mengakui
bahwa jika pendidikan tidak dapat menyelesaikan semua, setidaknya pendidikan
mampu menghasilkan beberapa hal penting.
Dalam buku The Art of Teaching ini penulis, Jay Parini mencoba berpikir
mendalam tentang hal-hal tersebut dan mempertimbangkan konteks-konteks untuk
mencapainya. Dimulai dengan bab pembuka yang autobiografis tentang pengalaman
Parini dalam sistem pendidikan di Amerika Serikat dan Inggris, selanjutnya
Parini memikirkan sepak terjang dan aspek-aspek dalam kehidupan mengajar bahkan
mengenai bagaimana guru mengenakan pakaian di kelas, cara-cara untuk
mengembangkan personal guru yang individual, cara-cara agar kita dapat berhasil
menjadi guru, dan terus membudayakan diri untuk menulis dan melakukan penelitian
pada saat yang bersamaan.
Di bagian selanjutnya, Parini mengamati lebih dekat hal-hal mendasar
dalam kehidupan mengajar dan perjalanannya bagaimana harus mengatur perkuliahan,
seminar, dan jam kantor. Parini mengupas sampai pada permasalahan politik yang
komplek sehubungan tanggung jawab seorang guru yang lebih luas pada masyarakat
demikian juga pada para siswa. Di bagian “Surat untuk Para Guru Muda,” Parini
mengungkap dengan terbuka kepada para guru muda mengenai profesi ini, tentang
situasi-situasi sulit yang mungkin akan mereka alami, dan juga mengenai peluang-peluang
yang ada. Parini mencoba memasukkan dalam “surat” ini segala hal yang sangat
ingin penulis dengar dari seseorang dulu di awal karier penulis sebagai seorang
guru.
Parini mengungkapkan semua itu di atas dari sudut pandang seorang guru
di perguruan tinggi yang telah bekerja di dalam kelas selama lebih dari 30
tahun. Parini disela-sela mengajar juga sering berkontribusi atas sejumlah esai
mengenai segala aspek dalam mengajar dan budaya pendidikan di jurnal-jurnal
internasional. Beberapa topik yang termasuk di dalamnya dimunculkan kembali
dalam beberapa halaman di buku ini dalam versi yang telah direvisi agar relevan
dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini.
Kehadiran buku ini akan sangat membantu bagi siapa pun peminat dunia
pendidikan terutama bagi para guru muda sebagai bahan referensi dan sumbangan
gagasan inspiratif dari penulis bagi sistem pendidikan yang semakin komplek. Namun,
disamping banyak kelebihan dalam buku ini masih ada beberapa gagasan yang
selayaknya butuh direinterpretasi jika hendak diterapkan dalam sistem guruan
kita. Hal tersebut sangatlah wajar karena adanya beberapa perbedaan latar
belakang penulis yang hidup di dunia Barat dengan yang di Indonesia.
Bagi Parini mengajar merupakan profesi yang menantang dan seru apabila
seorang guru mampu menghayatinya dengan seksama. Maka dari itu seorang guru
haruslah memahami dan mempersiapkan secara utuh proses pengajaran sebelum benar-benar
terjun di lapangan.
Komentar