Ben Graham dan Jurus Berinvestasi
Judul Buku : The Intelligent
Investor
Penulis : Benjamin Graham
Penerjemah : Rahmat Febrianto
Penerbit : Serambi, Jakarta
Cetakan : Oktober 2007
Tebal : 948 halaman (termasuk indeks)
Untuk melakukan investasi yang sukses dalam hidup tidaklah membutuhkan IQ
setinggi langit, pengetahuan bisnis yang luar biasa, ataupun informasi dari
orang dalam. Seseorang hanya membutuhkan suatu kerangka kerja intelektual yang
kukuh untuk membuat keputusan dan kemampuan untuk menjaga agar emosi tidak
mengerogoti kerangka kerja. Begitulah kira-kira penilaian seseorang yang akan
lahir setelah membaca buku ini, karya Ben panggilan akrab Benjamin Graham
seorang investor terkemuka kelahiran London.
Ben adalah salah seorang investor terbaik yang pernah ada, ia seorang
pemikir investasi praktis terbesar sepanjang masa. Sebelum Ben, para manajer
dana berprilaku seperti komunitas abad pertengahan, dipandu terutama oleh
takhayul, tebakan, dan ritual misterius. The intelligent Investor ini, adalah
buku teks yang mengubah lingkaran pengap tersebut menjadi sebuah profesi modern.
Buku yang menggambarkan bagi investor individual, kerangka emosional dan
perangkat analitis yang esensial untuk mencapai sukses dalam bidang keuangan.
Namun, perjalanan Ben meraih kesuksesan itu tidaklah dengan proses yang
gampang, dalam perjalannya ia merasakan secara langsung penderitaan karena
kerugian finansial, ia juga harus tekun belajar selama puluhan tahun tentang
sejarah dan psikologi pasar. Pria ini lahir pada tahun 1894 di London dari
seorang ayah pedagang piring dan patung keramik yang kemudian bersama
keluarganya pindah ke New York ketika ia baru berusia setahun.
Awalnya, mereka hidup
berkecukupan-dengan seorang pembantu, tukang masak, dan seorang guru pribadi
keturunan Perancis-di wilayah Fifth Avenue. Namun, ayah Ben meninggal dunia
tahun 1903, bisnis perselennya tersendat-sendat, dan keluarga tersebut perlahan-lahan
mulai jatuh miskin. Ibu Ben mengubah rumah mereka menjadi asrama; kemudian
setelah meminjam uang untuk memperdagangkan saham ”On Margin”, si ibu
kehilangan seluruh uangnya dalam crash pasar tahun 1907.
Untung saja Ben mendapatkan
beasiswa di Columbia, dan di sanalah kegeniuasannya berkembang secara penuh. Ia
lulus pada 1914, memperoleh peringkat kedua di kelasnya. Sebelum menyelesaikan
semester terakhirnya, tiga jurusan; Bahasa Inggris, Filsafat, dan Matematika, dia
sudah diminta untuk bergabung sebagai dosen. Saat itu ia baru berusia 20 tahun.
Alih-alih menjadi akademisi,
ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Wall Street. Ia awalnya bekerja
sebagai pesuruh administrasi pada sebuah perusahaan perdagangan obligasi, tak
lama kemudian menjadi analis, mitra, dan dalam waktu singkat ia sudah
menjalankan kemitraan investasinya sendiri. Hingga perusahaan Graham-Newman
Corp. miliknya sejak 1936 sampai ia pensiun 1956 memperoleh laba setidaknya 14,7%
pertahun, dibandingkan dengan yang diperoleh pasar secara keseluruhan 12,2%, angka
ini menjadi salah satu track record jangka panjang terbaik dalam sejarah Wall
Street.
Dalam buku ini Ben
menceritakan bagaimana perjalanan sejak awal sampai pada kesuksesannya, dengan
kekuatan intelektualnya yang luar biasa serta penalaran dalam pengalaman yang
sangat luas. Di ikuti dengan strategi-strategi berinvestasi dengan pintar, dalam
penyajian pengetahuan yang cukup cerdik tentang bagaimana sebenarnya perilaku
jenis saham dan obligasi dalam kondisi yang berbeda-beda.
Ada beberapa prinsip-prinsip
yang dikembangkan oleh Ben selama hidupanya, diantaranya adalah; Pertama, saham
tidak hanya sekedar simbol ticker atau kehidupan elektronik di layar monitor; saham
adalah suatu kepentingan kepemilikan dalam bisnis aktual, dan bisnis itu
memiliki nilai fundamental yang tidak bergantung pada harga sahamnya.
Kedua, pasar adalah sebuah
pendulum yang selamanya mengayun antara optimisme temporer (yang menjadikan
harga saham terlalu mahal) dan pesimisme tak berdasar (yang menjadikan harga
saham terlalu murah). Investor pintar adalah seorang realis yang menjual
sahamnya kepada orang optimistis dan membelinya dari orang pesimistis.
Ketiga, tidak peduli
seberapa pun hati-hatinya, satu-satunya risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh
investor mana pun adalah risiko melakukan kesalahan. Hanya dengan tetap
mempertahankan apa yang disebut Ben sebagai ”Margin Pengaman” tidak membayar
berlebihan, semenarik apa pun tampaknya sesuatu investasi akan bisa
meminimalisasi kesalahan yang tidak perlu.
Keempat, rahasia
keberhasilan keuangan ada pada diri sendiri. Jika menjadi seorang pemikir
kritis yang menolak untuk percaya begitu saja pada ”fakta”, dan berinvestasi
dengan kepercayaan diri serta kesabaran, maka akan bisa tetap memperoleh
keuntungan yang stabil walau dari pasar bearish yang terburuk sekalipun. Dengan
mengembangkan disiplin dan keberanian, sehingga tidak akan membiarkan perubahan
perilaku orang lain menentukan masa depan finansial. Akhirnya, hal yang jauh
lebih penting sebenarnya bukan bagaimana perilaku investasi, tetapi bagaimana
perilaku diri sendiri.
Buku ini akan memandu siapa
pun, baik itu orang awam sekalipun, dalam mengadopsi dan mengeksekusi suatu
kebijakan investasi. Ditambah dengan pembahasan tentang teknik analisis
sekuritas; yang menitik beratkan pada prinsip-prinsip investasi dan perilaku
investor. Juga bagaimana mengembangkan strategi jangka panjang dan menghindari
kerugian fatal. Berinvestasi lewat saham, obligasi, atau mutual fund?. Maka, baik
dari kalangan investor, spekulan, analis sekuritas, penasihat keuangan, CEO, manajer,
karyawan, bankir, akuntan, dosen, ataupun mahasiswa, sangat teramat sayang bila
melewatkan buku legendaris ini!
Komentar